Jurusan ilmu gizi memang belum banyak dikenal, mungkin karena baru hanya sebagian perguruan tinggi yang membuka jurusan ini. Sebagian Universitas masih menjadikan jurusan ini bagian dari fakultas Kesehatan Masyarakat ataupun Fakultas Kedokteran. Kebanyakan
jurusan gizi ada di Politeknik Kesehatan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun
jurusan gizi yang ada di Politeknik Kesehatan hanya membuka program diploma, baik diploma tiga (D3) ataupun diploma empat (D4). Namun untuk diploma empat (D4) baru sebagian Poltekkes yang membuka jenjang tersebut, seperti Poltekkes Medan dan yang lainnya. Namun untuk jenjang pendidikan S1, ada beberapa Universitas Negeri ataupun swasta , seperti IPB, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya dan lainnya. Tiap-tiap perguruan tinggi memang menyelenggarakan pendidikan yang berbeda-beda, ada kelebihan dan kekurangan tentunya.
Jangan takut untuk memilih
jurusan gizi, prospek gizi ke depannya juga mantap. Ngga kalah sama jurusan yang lain. Kaya kata dosen saya di kampus : “Selama manusia hidup tentu dia membutuhkan makanan, selama itu juga kamu masih diperlukan sebagai tenaga ahli gizi.” Kenapa? Karna gizi itu sangat erat hubungannya dengan makanan. Lulusan gizi ngga hanya kerja di rumah sakit. Ada banyak tempat yang siap nampung kamu sebagai tenaga ahli gizi. Seperti perusahaan industri makanan dan minuman, atau kamu juga bisa menjadi wirausahawan dengan membuka catering diet untuk pasien. Selain itu bisa juga kerja di BPOM, di Badan Ketahanan Pangan juga bisa. FYI, label kemasan pada makanan itu anak gizi yang buat. Pokoknya gizi ngga kalah kece sama jurusan yang lain.
Untuk peminatan, ada berbagai macam seperti gizi klinis yang ada di
UGM dan
Undip, dan juga ada gizi masyarakat yang ada di
IPB. Untuk gizi yang ada di
Poltekkes itu merupakan gizi umum cakupan keseluruhan antara gizi klinis dan gizi masyarakat. Untuk mata kuliahnya, pada semester awal masih mempelajari dasar-dasar ilmu gizi seperti ilmu gizi dasar, ilmu pangan dasar, anatomi fisiologi, ilmu kesehatan masyarakat, tak ketinggalan kimia juga penting. Mata kuliah umum seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN, dan juga Agama masih dipelajari. Setelah semester lanjut, ada mata kuliah seperti gizi dalam daur kehidupan, biokimia, dietetika, patologi, epidemiologi gizi, penilaian status gizi, pendidikan konsultasi gizi, teknologi pangan dan banyak lagi yang akan membuatmu semakin mencintai gizi. Di gizi juga kamu akan diajari cara memasak yang baik. Jangan salah, di gizi juga belajar psikologi, komunikasi, statistik dan juga manajemen kewirausahaan. Karena hal tesebut juga berhubungan dengan gizi.
Gelar untuk sarjana yaitu S.Gz. sedangkan untuk program diploma, diploma tiga akan mendapatkan gelar AMG dan untuk diploma empat mendapatkan gelar SST.Gz. Jangan takut masuk gizi, dijamin masuk gizi ngga akan pernah nyesal! Karena tenaga ahli gizi juga pastinya nanti akan sangat diperlukan sebagai tenaga medis di negeri ini. Sebagai ahli gizi tentunya kamu akan merasa bangga karena turut serta berperan dalam penuntasan kasus gizi di Indonesia.
Gustimar Indra Yanti (@gustimariyanti)
Mahasiswi Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan 2013